Kehidupaan masyarakat
desa berbeda dengan masyarakat kota. Perbedaan yang paling mendasar adalah
keadaan lingkungan, yang mengakibatkan dampak terhadap personalitas dan
segi-segi kehidupan. Kesan masyarakat kota terhadap masyarakat desa adalah
bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, serta mudah tertipu dsb. Kesan
seperti ini karena masyarakat kota hanya menilai sepintas saja, tidak tahu, dan
kurang banyak pengalaman.
Untuk memahami masyarakat pedesaan dan perkotaan tidak mendefinisikan
secara universal dan obyektif. Tetapi harus berpatokan pada ciri-ciri
masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tingal dalam suatu
daerah tertentu, ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar
akan adanya interdepensi, adanya norma-norma dan kebudayaan.
Masyarakat pedesaan ditentukan oleh bentuk fisik dan sosialnya, seperti
ada kolektifitas, petani individu, tuan tanah, buruh tani, nelayan, dan lain-lain.
Masyarakat pedesaan
maupun masyarakat perkotaan masing-masing dapat diperlakukan sebagai sistem
jaringan hubungan yang kekal dan penting, serta dapat pula dibedakan masyarakat
yang bersangkutan dengan masyarakat lain. Jadi perbedaan atau ciri-ciri kedua
masyarakat tersebut dapat ditelusuri dalam hal lingkungan umumnya dan orientasi
terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan penduduk,
homogenitas-heterogenotas, perbedaan sosisal, mobilitas sosial, interaksi
sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan, ukuran kehidupan, solidaritas
sosial, dan nilai atau sistem lainnya.
Contohnya dalam
lapangan pekerjaan, sebagian besar masyarakat pedesaan lebih tertarik untuk
mencari nafkah di kota, karena di kota lebih luas lapangan kerjanya dari pada
di desa. Lain halnya masyarakat kota yang selalu memilih tempat liburan ketika ingin
mendinginkan fikiran dan hati karena padatnya kehidupan di kota kebanyakan
memilih berliburan di daerah - daerah pedesaan.
OPINI : masyarakat
perkotaan secara tidak langsung membutuhkan adanya masyarakat pedesaan, begitu
pula dengan sebaliknya, masyarakat pedesaan juga membutuhkan keberadaan
masyarakat perkotaan. Meskipun keduanya memiliki perbedaan ciri-ciri dan aspek-aspek yang terdapat di
dalam diri mereka. Keduanya memiliki aspek positif dan aspek negatif yang saling
mempengaruhi keduanya dan saling berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar