Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional atau PMN
adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan
ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor,
pabrik atau kantor cabang di banyak
negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemen global. Contoh Perusahaan Multinasional
adalah LG Electronics.
LG Electronics
adalah perusahaan multinasional
dari Korea Selatan. LG Electronics adalah perusahaan
Korea Selatan kedua terbesar dalam bidang perangkat elektronika
dan terbesar ketiga di dunia dalam bidang pembuatan perangkat serupa.
Perusahaan ini berkantor pusat di LG Twin Towers
di Yoido,
Seoul.
LG Electronics merupakan ikon dari LG
Group.
LG Electronics merancang dan memproduksi
TV,
perangkat
rumah tangga, dan perangkat
telekomunikasi. LG Electronics juga memiliki perusahaan Zenith
Electronics dan mengontrol LG Displays,
sebuah perusahaan gabungan dengan Philips
Electronics.
·
SEJARAH
PERUSAHAAN
LG Electronics, Inc. didirikan pada tahun 1985
sebagai pelopor di pasar elektronik di Korea. Perusahaan ini menghasilkan
produk-produk elektronik serta produk informasi dan komunikasi dengan penjualan
konsolidasi tahunan untuk tahun 2004 sebesar 38 milliar dollar. Dengan lebih
dari 66,000 karyawan (31,614 di Korea / 35,000 diluar Korea) yang ada di 76
cabang di 39 negara di dunia, LG Electronics terdiri dari 4 bisnis utama
perusahaan termasuk Mobile Communications, Digital Appliance, Digital Display,
dan Digital Media. LG Electronics memiliki 46 institusi teknologi dan pusat
penelitian di seluruh dunia.
PT. LG Electronics Indonesia berdiri di
Indonesia pada tahun 1990. PT. LG Electronics Indonesia merupakan salah satu
bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun 1985. Perusahaan yang
bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya merupakan kesepakatan antara
Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk membentuk perusahaan elektronik di
Indonesia, yang bernama PT. Goldstar Astra Indonesia.
Pada awalnya PT. LG Electronics Indonesia
menggunakan merek Goldstar untuk pasar domestik di Indonesia. Merek Goldstar
ini kemudian dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada
tahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami perubahan nama menjadi PT. LG Astra
Electronics, dan merek yang digunakan berubah menjadi LG, yang merupakan
singkatan dari Lucky Goldstar.
Setelah berjalan selama 2 tahun, tepatnya pada
tahun 1998 kepemilikan saham PT LG Astra Electronics mengalami perubahan dengan
dimilikinya seluruh saham Astra Indonesia oleh pihak LG Korea dan menyebabkan
perubahan nama menjadi PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) yang merupakan 100%
perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). LG Group tidak hanya memiliki PT. LG
Electronics Indonesia saja di Indonesia. LG Group sebagai perusahaan PMA juga
memiliki beberapa perusahaan yang masing – masing berdiri sendiri, yaitu :
1.
PT. LG Innotek
2.
PT. LG Philips
Selain mengembangkan usaha di bidang home
appliance, LG Group di Indonesia juga mengembangkan usaha di bidang lain dan
memiliki beberapa perusahaan sebagai berikut :
1.
LG Insurance
Indonesia
2.
Sinar LG
3.
LG E&C
4.
LG International
Corp.
·
VISI & MISI
VISI
a.
Global Top 3 Oleh
2010 (Global Top 3 Pada Perusahaan Elektronika / Telekomunikasi).
b.
Strategi
Pertumbuhan (Inovasi Tercepat / Tingkat Pertumbuhan Tercepat).
c.
Inti Kompetensi (Kepemimpinan
Produk, Kepemimpinan Pasar, Sumber Daya Manusia Yang mempunyai kualitas
kepemimpinan).
d.
Budaya Kerjasama
(Tidak ada alasan, “kami” bukan “saya”, Tempat Kerja yang menyenangkan).
e.
LG Electronics
sedang mengejar dengan visi abad 21 menjadi pemimpin digital global sejati yang
dapat membuat pelanggan senang di seluruh dunia melalui produk digital yang inovatif
dan layanan.
MISI
a.
Pertumbuhan cepat
Pertumbuhan cepat
adalah hasil dari strategi yang dirancang untuk memperluas dan penghasilan
dengan cepat, sementara meningkatkan tingkat pertumbuhan dari segi nilai
moneter, bukan kuantitas.
b.
Inovasi cepat
Kemajuan yang
pesat melibatkan inovasi inovasi sangat tinggi tujuan dan mengamankan
keunggulan kompetitif, membidik target 30% lebih dari apa yang dapat dicapai
pesaing kita. Fast inovasi juga berarti 30% lebih banyak penjualan dan peningkatan
pasar kami, pengembangan produk baru dan pembukaan produk tersebut 30% lebih
cepat, mengembangkan teknologi dan membangun nilai perusahaan tiga tahun ke
depan dari pesaing kita.
c.
Kemampuan inti
-
Kepemimpinan
produk mengacu pada kemampuan untuk mengembangkan kreatif, atas produk-produk
berkualitas, khusus yang menggunakan teknologi baru.
-
Kepemimpinan
pasar mengacu pada kemampuan untuk mencapai peringkat atas, di seluruh dunia,
berkat kehadiran pasar yang tangguh di negara-negara di seluruh dunia.
-
Orang
kepemimpinan mengacu pada dominasi pasar dicapai dengan memilih dan memelihara
pemain tim berbakat mampu menginternalisasi dan melaksanakan inovasi di seluruh
dunia.
Berikut
adalah sejarah perkembangan PT. LG Electronics Indonesia sejak tahun 1990
hingga saat ini :
·
Tahun 1990an.
-
1990 :
Didirikannya PT. Goldstar Astra.
-
1991 :
a.
Didirikannya
pabrik konstruksi.
b.
Mulai berjalan
kegiatan penjualan barang hasil produksi.
c.
Dimulainya
produksi Conventional TV (C-TV).
-
1992 : Dimulainya
produksi Refrigerator jenis SKD (Produksi jenis CKD pada Desember 1992).
-
1995 :
Didirikannya pabrik konstuksi kedua.
-
1996 :
a.
Nama perusahaan
mengalami perubahan dari PT. Goldstar Astramenjadi PT.LG Astra Electronics.
b.
Memperkenalkan
“LG” sebagai merek dagang perusahaan.
-
1998 :
a.
Saham perusahaan,
sepenuhnya telah dimiliki oleh LG 100%.
b.
Perusahaan meraih
sertifikasi ISO 9002 dari TUV Rheinland Germany.
-
1999 :
a.
Nama perusahaan
mengalami perubahan dari PT.LG Astra Electronics menjadi PT.LG Electronics
Indonesia.
b.
Dimulainya
produksi TV jenis CR.
·
Tahun 2000an.
-
2000 :
a.
Meraih
sertifikasi ISO 14001 dari TUV Rheinland Germany.
b.
Perusahaan
memperkenalkan MOBISS (Mobile Speed Service).
c.
Perusahaan
memperkenalkan e-commerce site melalui www.tokolg.com.
-
2001 :
a.
Perusahaan
memperkenalkan MOSS (Motorbike Speed Service).
b.
Diperluasnya
Refrigerator jenis CAPA.
c.
Perusahaan
memperkenalkan produk Mobile Phone GSM LG yang pertama di negara Indonesia.
-
2002 :
a.
Didirikannya visi
baru, yaitu Menjadi Perusahaan Elektronik No.1 di Indonesia.
b.
Dimulainya
produksi Recidential Air Conditioner (RAC)
-
2003 :
a.
Perusahaan memperkenalkan
konsep LG HomNet di Indonesia.
b.
Diperluasnya
Refrigerator jenis CAPA (dari 400 K Unit menjadi 750 K Unit).
c.
Meraih
sertifitasi ISO 9001 Ver 2000.
d.
Pembukaan cabang
LG di Yogjakarta.
-
2004 :
a.
Perusahaan
memperkenalkan Mobile Phone CDMA LG di Indonesia.
b.
Pembukaan LG
Customer Service di Malang, Jayapura, dan Batam.
c.
Pembukaan cabang
di beberapa daerah di Indonesia.
Dibawah
ini beberapa faktor kelemahan di dalam perusahaan LG itu sendiri, antara lain
sebagai berikut :
1.
Loyalitas karyawan yang masih rendah
LG
Electronics Indonesia memiliki tingkat turn over yang cukup tinggi. Hal ini
disebabkan karena kurangnya penghargaan terhadap karyawan atas kerja yang
dilakukan, banyaknya tekanan pekerjaan, dan umur karyawan yang rata-rata masih
tergolong muda sehingga besar kemungkinan bagi mereka untuk terus mencari
kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain.
2.
Kurang ketatnya pengawasan peraturan pemasaran
Pada
awalnya LG Electronics sudah menentukan batas-batas distribusi produk bagi
Master dealernya. Tetapi pada kenyataannya banyak terdapat penyimpangan pada
pendistrbusian produk LG. Sehingga ini dapat menimbulkan image yang buruk
tentang manajemen LG Electronics.
3.
Pengambilan keputusan yang memakan waktu agak
lama
Pengambilan
keputusan yang memakan waktu agak lama karena kurangnya informasi yang
diberikan pada eksekutif Informasi yang selalu diberikan pada eksekutif saat
ini adalah informasi penjualan perusahaan.Sehingga pada saat-saat tertentu
eksekutif membutuhkan waktu yang lama dalam pengambilan keputusannya.Misalkan
dalam penentuan harga baru.Pihak pesaing sudah terlebih dahulu menentukan harga
baru atau menurunkan harga produk, tetapi karena kurangnya informasi untuk
menjadi pertimbangan dalan penetapan harga sehingga eksekutif membutuhkan waktu
lama dalam membuat keputusan.
4.
Permasalahan pengiriman barang
Dengan
distribusi coverage yang cukup luas dan tidak tersedianya pengaturan pengiriman
barang barang yang baik sehingga menyebabkan sering terjadinya berbagai masalah
mengenai pengiriman barang seperti keterlambatan pengiriman barang ke Master
Dealer maupun kesalahan pengiriman barang. Keterlambatan pengiriman barang
membuat tidak adanya ketersediaan barang di pasar yang akhirnya membuat kecewa
konsumen dan tidak dapat diingkari ini dapat membuat konsumen berpindah ke merk
lain.
5.
Harga yang bervariasi pada end user
Pada
dasarnya memang tidak ada price list untuk end user, melainkan perusahaan hanya
menentukan net price suatu produk.Tetapi pada kenyataannya banyak Master Dealer
yang saling membanting harga sehingga harga produk LG di pasaran menjadi tidak
terkontrol.
Sumber :