Joint
Venture adalah
penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama
dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan
mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Salah satu
contoh Joint Venture di Indonesia adalah PT GarudaFood.
JAKARTA, KOMPAS.com — PT
Garuda Food segera mendirikan perusahaan patungan bersama Suntory Beverage
& Food Limited (SBF). Kesepakatan ini telah ditandatangani pada Kamis
(14/7/2011). Perusahaan joint venture ini bergerak di bisnis minuman nonalkohol.
“Bisnis ini sesuai dengan corporate core values perusahaan,” kata Sudhamek AWS,
Group CEO Garuda Food, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa SBF adalah salah satu divisi dari Suntory
Group yang memproduksi minuman nonalkohol dengan beberapa merek dagang, seperti
Suntory Oolong Tea, Boss, dan Orangina.
Kerja sama ini dilakukan dengan struktur kepemilikan 51 persen
oleh SBF dan sebesar 49 persen saham perusahaan ini dimiliki Garuda Food.
“Keputusan untuk memilih SBF sebagai strategic partner dengan struktur kepemilikan saham
seperti itu dilakukan oleh Garuda Food dengan tiga pertimbangan,” beber
Sudhamek.
Pertama, salah satu strategi pertumbuhan Garuda Food untuk
mewujudkan visi dan goal 2015-nya adalah melalui strategic
partnership.
Kedua, sebagai king of snack, Garuda Food di bisnis minuman, praktis
masih sebagai pendatang baru.
Ketiga, SBF merupakan know-how strategic partner dengan core
competence di bidang minuman nonalkohol. “Maka diharapkan SBF akan
bisa menjadi andalan bagi pertumbuhan bisnis Garuda Food, terutama di industri
minuman pada masa mendatang, baik di Indonesia maupun di luar negeri,”
tuturnya.
Informasi saja, Suntory Group merupakan perusahaan minuman
terbesar kedua di Jepang yang memiliki total penjualan sebesar Rp 183 Triliun
atau setara dengan 1,7 triliun yen di tahun 2010. Perusahaan ini memiliki
jangkauan pasar di beberapa kawasan, yaitu Asia, Amerika, Eropa, Australia, dan
Selandia Baru.
Suntory Group, yang memperoleh peringkat AA dari Japanese Credit
Rating (JCR) dan A3 dari Moody’s. Menurut Sudhamek, perusahaan asal Jepang
tersebut telah bertekad menjadikan Indonesia sebagai salah satu production
base mereka di Asia Tenggara. Sementara itu, SBF telah mencanangkan
target menjadi yang terdepan di industri minuman di Indonesia. (Dyah
Megasari /Kontan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar