Minggu, 08 November 2015

DIKSI ATAU PILIHAN KATA

A.    DEFINISI KOSAKATA
Kosakata (bahasa Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang dimiliki oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosakata.
Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif.

B.    JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
1.   Nomina (kata benda); adalah kata-kata yang merujuk pada bentuk suatu benda, bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret. Seperti nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
2.    Verba (kata kerja); adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a.  Kata Kerja Transitif : merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek, contoh : membeli, membunuh memotong, dll.
b.    Kata Kerja Intransitif : merupakan kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas.
Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :
a.      Verba Dasar Bebas : verba yang beruba morfem dasar bebas, misalnya: duduk, makan, mandi, minum, dll.
b.      Verba Turunan : verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Beberapa bentuk verba turunan :
·         Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.
·         Verba bereduplikasi : bangun-bangun, ingat-ingat, dll.
·         Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll.
·         Verba majemuk : cuci mata, cuci tangan, dll.
3.   Adjektiva (kata sifat); adalah kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat. Ciri-ciri Kata Sifat sebagai berikut :
a.      Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- yang mengandung makna paling.
b.      Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih, agak, paling, sangat & cukup.
c.  Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini : se- + redupliasi (pengulangan kata) + -nya, contoh : sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, dll.
4.     Adverbia (kata keterangan); adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Kata keterangan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a.      Kata Keterangan Tempat : jenis kata yang memberikan informasi mengenai suatu lokasi, misal: di sini, di situ, dll.
b.      Kata Keterangan Waktu : jenis keterangan yng menginformasikan berlangsungnya sesuatu dalam waktu tertentu, misal: sekarang, nanti, lusa, dll
c.   Kata Keterangan Alat : jenis kata yang menjelaskan dengan cara apa sesuatu itu dilakukan ataupun berlangsung, misal: “dengan tongkat”, “dengan motor”, dll.
d.   Kata Keterangan Syarat : kata keterangan yang dapat menerangkan terjadinya suatu proses dengan adanya syarat-syarat tertentu, misal: jikalau, seandainya, dll.
e.    Kata Keterangan Sebab : jenis kata yang memberikan keterangan mengapa sesuatu itu dapat terjadi, misal; sebab, karena, dsb.
5.      Pronomina (kata ganti); adalah kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
o   Orang pertama (kami),
o   Orang kedua (engkau),
o   Orang ketiga (mereka),
o   Kata ganti kepunyaan (-nya),
o   Kata ganti penunjuk (ini, itu)
6.      Numeralia (kata bilangan); adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
a.      Angka kardinal (duabelas),
b.      Angka ordinal (keduabelas) vf
7.    Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima sub kelompok:
a.      preposisi (kata depan) : jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda). (contoh: dari, ke & di),
b.   konjungsi (kata sambung) : jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan bahasa yang sederajat. (contoh : dan, atau & serta),
c.       artikula (kata sandang) : jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. (contoh: sang, si),
d.      interjeksi (kata seru) : jenis kata yang mengungungkapkan perasaan. (contoh: wow, wah),
e.      partikel Penegas : kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam partikel penegas, yaitu: -lah, -kah, -tah & pun.
C.     KATA SERAPAN
Kata serapan (juga kata pungutan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.

D.    KATA PINJAMAN
Kata Pinjam merupakan kata yang dipinjam dari bahasa lain dan kemudian disesuaikan dengan kaidah bahasa sendiri.

E.     IMBUHAN DALAM BAHASA SERAPAN
Imbuhan serapan merupakan serapan dari bahasa asing pada umumnya berfungsi sebagai kata benda dan kata sifat. Makan umum yaitu untuk menandai kata sifat. imbuhan serapan sering kali berasal dari bahasa asing misalnya : berasal dari bahasa Inggris, Belanda,Jerman, Perancis dan Arab.
Imbuhan serapan mempunyai sifat atau ciri misalnya : ilegal, universal atau sportif, aktif, dan egois. Sebaliknya, -isme mengandung makna paham, misalnya nasioalisme, komunisme dsb. Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1)      An -, a -     [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik.
2)      Ab -                        [= dari] ; abrasi, abnormal.
3)      Tele -                     [= jauh] ; televisi, telepon.
4)      Mini -                    [= kecil] ; miniatur, mini bus.
5)      Super -                   [= di atas] ; supersonik, super power, supervise.
6)      Uni -                      [= satu] ; unilateral, universitas.
7)      Nomo -                  [= satu] ; monoton, monogami, ,monophobia.
8)      Sub -                      [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi.
9)      Trans -                   [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi.
10)  Semi -                    [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.

F.     HUBUNGAN ANTAR MAKNA
Makna kata berdasarkan hubungan antarmakna terdiri atas :
1.      Sinonim : Yaitu dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Contoh :
a)      Yang sama maknanya :
·         sudah – telah,
·         sebab – karena.
b)      Yang hampir sama maknanya :
·         untuk-bagi-buat-guna,
·         cinta-kasih-sayang.
contoh kalimat : Kemarin Rido menyatakan cinta kepada perempuan yang dia cintai tapi dia sudah memiliki wanita pujaan hati.
2.      Antonim : Yaitu kata-kata yang berlawanan makna. Contoh :
·         basar – kecil,
·         siang – malam,
·         panjang-pendek.
contoh kalimat : Nilai ujian atematika Budi sangat tinggi tapi nilai ujian B. Inggris sangat rendah.
3.      Homonim : Yaitu dua kata atau lebih yang ejaannya dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda. Contoh :
·         Buku 1 : buku kaki/tangan “tulang sendi”
·         Buku 2 : buku tulis.
contoh kalimat : setiap hari senin polisi selalu mengadakan apel pagi
4.      Homograf : Yaitu kata-kata yang sama ejaannya, tetapi ucapan dan artinya berbeda. Contoh :
·         Mental 1 : terpelanting.
·         Mental2 : batin, jiwa.
5.      Homofon : Yaitu kata-kata yang ucapannya sama, tetapi ejaan dan artinya berbeda. Contoh :
·         sangsi 1 : ragu-ragu, bimbang.
·         Sangsi 2 : tindakan, hukuman.
6.      Polisemi ; Yaitu satu kata yang memiliki makna banyak. Contoh : JATUH
·         Didit jatuh dari sepeda
·         Harga gabah jatuh
·         Setiba di runah dia jatuh sakit
·         Nilainya jatuh dalam ujian
contoh kalimat : Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas.
7.  Hiponim dan Hipernim : Hiponim yaitu kata-kata tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat (umum), hipernim (kelas atas) adalah sebaliknya (khusus).
Contoh : kata BUNGA merupakan hiponim. Sedangkan mawar, melati anggrek, dst adalah hipernim.
SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar