Sabtu, 07 Maret 2015

TULISAN TOU 2 MINGGU (1)

STOP BULLYING NOW!!!


Melihat berita akhir-akhir ini mengenai kasus bullying, atau kekerasan yang dilakukan anak-anak terhadap anak lain di sekolah membuat saya merasa prihatin atas kejadian tersebut. karena Bullying adalah tindakan yang sangat berbahaya. Bahkan, ada yang memilih untuk bunuh diri karena tidak tahan dengan perlakuan bullying ini.
Pelaku bullying biasanya mencari korban dari kalangan yang menurut mereka ‘berbeda’, baik dari segi penampilan, sifat (misalnya pemalu, pendiam), ras, atau suku. Hal ini ditegaskan oleh D’Arcy Lyness, PhD, psikolog dari Kids Health Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa seorang anak pelaku bullying biasanya akan memilih anak lain yang secara emosional atau fisik lebih lemah, atau bahkan yang berpenampilan beda dengannya, hanya agar ia merasa lebih penting, popular, atau berkuasa.

Contoh kasus bullying yang sedang marak diperbincangkan adalah Gara-Gara Tatto Hello Kitty, Siswi Dianiaya Geng Sekolah!

Di tengah-tengah karut-marut suasana politik nasional yang kian tak jelas, akibat tingkah-polah para pejabat tinggi yang memalukan ini, di Jogjakarta baru saja terjadi aksi sadisme yang mengkoyak-koyak rasa, etika dan moralitas anak-anak bangsa. Hanya gara-gara memilki tatto “Hello Kity” yang dianggap sama dengan temannya, seorang siswi sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota pelajar itu, sebut saja Bunga (18) jadi korban penyekapan dan dianiaya secara beramai-ramai oleh beberapa anggota geng sekolahnya. Korban disekap selama empat hari di sebuah kamar kos, dan dianaya secara tak manusiawi.
Korban disekap sebuah kamar kos milik Linggar Praditya, di Bantul, Yogyakarta. Peristiwa bermula pada Kamis 12 Februari lalu saat siswi SMA berumur 18 tahun  itu, dijemput 3 teman Bunga yang juga tersangka penganiayaan yang disewa salah seorang pelaku. Sampai di kos, Bunga langsung disuruh masuk ke kamar dan disuruh membuat surat pernyataan agar tidak menuntut. Tetapi tiba-tiba Bunga dibekap oleh salah satu teman dari belakang. Saat itu pula yang lain menendang Bunga dari belakang bersama temannya.
Selain dianiaya, rambut korban digunduli, kemaluan korban ditusuk-tusuk dengan botol bekas minuman bir yang diberi lotion dan lem cair, bagian tubuh korban lainya juga disundut dengan rokok, Astaghfirullah.. Korban akhirnya berhasil lolos saat berpura-pura ingin buang air besar (BAB) kepada pelaku. Saat itulah dia kemudian berhasil kabur dan lari ke rumah pemilik kos dan menceritakan bahwa dirinya disekap. Setelah itu dia dibawa ke Polsek Sewon oleh pemilik kos.
Jajaran kepolisian Bantul, DIY, di bawah komando Kapolres AKPB Surawan, langsung bergerak cepat ke TKP. Polisi sudah menangkap dua dari 10 pelaku. Adapun dua orang yang ditangkap masing-masing IC (19) dan NK (16). NK mengaku tidak terlibat dalam penyiksaan namun mengetahui kejadian penyekapan dan penyiksaan karena berada di lokasi penyekapan. Jajaran Polres Bantul kini tengah mengejar 8 pelaku lainnya yang berinisial RTH (21), RS (16), WL (19), PD (18), PP (18), NI (20), CD (20) dan RZ (18).
Penyidik juga telah mengamankan barang bukti berupa gunting, gumpalan rambut, bekas botol bir, BH warna biru, jumpsuit, dan jumper warna hitam. Dari hasil penyelidikan sementara, Bunga disekap oleh para pelaku karena pelaku kesal, Bunga memiliki tatoo bergambar Hello Kitty, sehingga pelaku tersinggung karena tatoo-nya ada yang menyamai/meniru dan menguploadnya di medsos dilanjut saling mengejek. (sumber; jurnalwarga, viva, smcetak, rcti, liputan6, kompas)
Para pelaku akan dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama, pasal 33 KUHP merampas kebebasan seseorang dan pasal subsider 351 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun. Yah, kondisi sosial politik yang tidak jelas di suatu negara bisa jadi berimbas kepada perilaku rakyatnya. Makin tidak kondusif suatu negara, makin tidak kondusif pula suasana batin rakyatnya. Pemimpin adalah tauladan bagi rakyat, makin tidak jelas pemimpinnya, makin tak jelas pula rakyatnya. Makin hari dunia ini serasa makin meresahkan, miris dan prihatin… (Banyumas; 17 Februari 2015)

¨   Menurut saya tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh siswa/siswi disekolah, karena tugas siswa/siswi adalah belajar untuk menuntut ilmu agar bisa mencapai cita-cita yang diinginkan. Bukan melakukan tindakan kekerasan terhadap orang yang lemah.
¨      Peran orang tua dan para guru juga sangatlah penting dalam mendidik perilaku seorang anak agar tidak melakukan hal yang menyakiti orang lain, karena sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Peran orang tua adalah sebagai pelindung. Upaya ini dilakukan agar orang tua dapat memahami dan memberikan perlindungan bagi anaknya. Peran orang tua juga tidak hanya memberikan lebih dari sekedar teori, tetapi harus mencontohkan bagaimana caranya tegas dan membangun mentalnya sejak kecil.
¨     Jangan sampai keceriaan anak menurun dan hanya mengakibatkan stress dikedepannya nanti.

kita juga harus melihat ciri-ciri yang dialami oleh korban bullying, yaitu :
1.      Enggan untuk pergi sekolah
2.      Sering sakit secara tiba-tiba
3.      Mengalami penurunan nilai
4.      Barang yang dimiliki hilang atau rusak
5.      Mimpi buruk atau bahkan sulit untuk terlelap
6.      Rasa amarah dan benci semakin mudah meluap dan meningkat
7.      Sulit untuk berteman dengan teman baru
8.      Memiliki tanda fisik, seperti memar atau luka

Jika menemukan ciri-ciri seperti di atas, langkah yang harus dilakukan orang tua di antaranya:
1.       Berbicara dengan orangtua si anak yang melakukan bully terhadap anak Anda
2.       Mengingatkan sekolah tentang masalah seperti ini
3.       Datangi konseling profesional untuk ikut membantu mengatasi masalah ini


sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar